Pangilannya adalah
lastri, dia anak pindahan disekolah gua, mempunyai tubuh yang ideal dengan
tinggi 170cm, sederhana dan gayanya biasa, tapi pancaran keindahan alaminya
akan membuat melongo setiap pria yang memandanganya, alisnya lentik, bibirnya
agak tebal seperti miliknya Nadia Vega, pada kedua matanya berhimpun beragam
sifat keindahan dan kesejukan, pipinya mulus, bersih dan ranum kemerah-merahan,
lehernya panjang, orangnya cerdas dan enerjik. Tidak sedikit kaum pria yang
menyukai keindahan yang dimilikinya, mulai dari teman-teman gua hingga pemuda
kampung. Kadang gua suka cemburu ketika dia mengendarai sepedah motor honda
supra x dengan hanya menggunakan celana pendek dan kaos oblong serta rambut
panjangnya dikucir seperti ekor kebo, lewat dijalanan. Selain itu pula ia
memiliki tangan yang bulat berisi seperti biji padi merek sipulen yang baru
dipanen lengkap dengan bulu-bulu halus. Sesuatu yang panjang padanya yang gua
senangi ada empat yaitu tubuhnya, lehernya, rambut dan jari jemarinya. Ia
terlahir dengan zodiak cancer yang kebetulan berjodoh dengan zodiak Skorpio,
yang tak lain dan tak bukan adalah gua sendiri haha (ngarep dot com).
Hari
kamis bertepatan dengan tanggal 15 november 2007, diruangan kelas Sembilan A.
Gua berniat ngungkapin perasaan gua. Pada waktu istirahat gua keluar dari kelas
kemudian masuk kembali dan tak sengaja gua melihat tepat didepan gua berdiri
dengan angkuhnya sebuah whiteboard yang tepat disampingnya agak kedepanan dikit
sebuah meja guru, didepannya berjejer meje-meja dan kursi-kursi plastik
berwarna hijau, kursi itu ada yang kosong ada pula yang berisi makluk
berseragam yang tak lain adalah teman-teman sekelas gua. Kemudian pandangan gua
tertuju pada sesosok bidadari yang sedang duduk anggun berjilbab putih seperti
miliknya ibu haji dibangku paling belakang. Tanpa gua sadari kaki gua melangkah
menuju sosok bidadari tak bersayap yang sedang asyik berkipas dengan sebuah
buku, mungkin dia kegerahan karena memang dikelas tersebut gak ada AC, kemudian
gua duduk tepat disebelah bidadari tanpa ada sepatah katapun yang terucap dari
bibir gua. Beberapa menit berlalu, gua masih saja diem kaya kuya nyangkut
dibatu. Semua kata-kata yang telah gua persiapkan semalem buyar sudah tak ada
satupun yang gua ucapkan yang ada malah keringat dingin mengalir di pantat gua.
Padahal sebelum itu gua udah siapin semuanya dari mulai penampilan, kata yang
bakal gua ucapkan, saking geroginya sebelumnya gua juga sempet gelayutan
ditiang pintu seperti sinpanse, kaki gua masukin diantara dua tangan, kemudian
gua berputar, terus tangan gua lepas. Gubrak,, gua jatoh.
Dikelas tinggal gua dan
seorang bidadari tanpa tongkat bintang yang sedang asyik berkipas. Benar kata
jamrud mungkin gua butuh kursus merangkai kata untuk bicara. Setelah sekian
lama gua diem-dieman tiba-tiba gua mencium bau kentut entah dari mana asalnya
gua juga gak tahu yang pasti bukan gua, tapi ketika itu pula sang bidadari gua
makin sadis mengipas-ngipas bukunya, mungkin dia juga mencium bau tak diundang
tersebut, atau malah mungkin dia yang kentut. Bisa jadi.
“Lastri mau gak jadi
pacar aku?” sejenak ia terdiam, buku yang sedang ia kipas-kipasin sejenak
berhenti pula, terlihat ia sedang berfikir. “ emang mesti sekarang yah
jawabannya?” tanya dia. “ia” jawab gua simple, “nanti aja yah” kata dia, “sekarang
aja deh” balas gua gak sabar, “aduh gimana yah?” seolah ia sengaja bikin gua
penasaran. Gua pandangin wajah yang cantik, matanya putih cerah, tak memiliki
noda sedikitpun, keputihan warna matanya sangat putih dan kehitaman warna
matanya sangat hitam, tepinya bundar, pelupuknya halus dan yang di sekitarnya
berwarna putih. “apa jawabannya?” tanya gua. Sambil mengipas-ngipas bukunya
perlahan gua lihat ia menganggukkan kepalanya sambil bilang, “iya deh”.
Tiba-tiba gua ngerasa ruangan kelas berubah menjadi sebuah taman yang penuh
dengan berbagai macam bunga berwarna-warni. Jarum jam pun berhenti dan memang
jam di kelas gua udah lama batrenya mati dan belum diganti. Lastri dan gua
salaman bertanda ia resmi menjadi pacar pertama gua dan gua menjadi pacarnya Lastri.
Lastri bilang “deal yah”, iya deal”, jawab gua. Sebelum gua lepas tangannya
tanpa ada rencana dan niat sebelumnya, gua mencium pipinya. Tetapi sebelum
hidung gua nyentuh pipinya yang ranum kemerah-merahan ia keburu kabur duluan.
Lastri lari menuju kelas sebelah sambil mengipas-ngipaskan bukunya ia berdiri
dipojokan dengan wajah cemberut, gua kejar lastri. Gua tahu dia marah kegua,
gua gak sampai masuk kedalam kelas yang gua lakuin cuma liatin dia dengan
nongol setengah badan lewat jendela kaca, gua panggil ia lewat jendela dia diam
saja. Kemudian ia keluar menuju kelas Sembilan A, kelas Lastri dan gua, gua
buntutin dia dari belakang, setibanya dikelas dengan polosnya gua bertanya,
“kenapa gitu?” (pura-pura), masih mengipas-ngipaskan bukunya dekat sebuah
jendela kaca sambil memandang kearah luar dia jawab, “gak suka aja caranya”.
Setelah kejadian hari
kamis itu gua dan Lastri diem-dieman di sekolah meskipun kami sering ketemu dan
berpapasan lastri selalu memasang wajah cemberut akibatnya gua gak berani nyapa
duluan. Hari senin gua minta maaf pada Lastri atas perbuatan yang memang
terjadi bukan karena ada niat melainkan karena ada kesempatan yang gua lakuin.
Pesan gua pada kalian
terutama yang masih sekolah jangan pernah meninggalkan teman kalian dikelas
yang sedang berdua-duaan (cewek dengan cowok, cowok dengan cowok, cewek dengan
cewek dan budi dengan kambing tetangga) karena sesungguhnya perbuatan mesum
tidak hanya karena ada niat pelakunya melainkan juga karena ada kesempatan.
Setelah gua minta maaf hari-hari yang gua
lalui bersama Lastri penuh dengan warna-warni, ketawa-ketiwi, kadang suka
lempar-lemparan kertas pas pelajaran berlangsung, didalam kertas itu gua tulis
kata, “I love you”, dan ia balas dibawahnya, “I love you too”, kemudian gua
tulis lagi dibelakangnya, “senyum dong”, dan dia balas dibawahnya, “tengok sini
dong”. Gua nengok dia nyengir.
Curhat nih cerita nya!
BalasHapus-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BalasHapusstreaming online
streaming online film
streaming online movie
streaming online sub indo